Mengambil Inspirasi Kartini Untuk Mewujudkan Generasi Emas Indonesia 2045

Sementara dalam surat yang lain, RA Kartini juga mengatakan “Ibu adalah pusat kehidupan rumah tangga. Kepada mereka dibebankan tugas besar mendidik anak-anaknya, pendidikan akan membentuk budi pekertinya” Dari dua ungkapan ini terlihat keinginan Kartini agar perempuan Indonesia memiliki kecerdasan dan pengetahuan untuk dapat menjalankan perannya dalam keluarga dengan baik, terutama dalam mendidik anak-anaknya.

Dalam kesempatan pendidikan yang terbatas, namun pemikiran yang terus terasah RA Kartini memahami betul dampak pendidikan bagi perempuan dalam merubah kehidupan diri, keluarga dan masyarakatnya. Pendidikan bukan hanya bisa mengubah dirinya menjadi lebih maju dan modern, namun pendidikan juga menjadi modal yang sangat penting dalam mengelola rumah tangga dan membentuk anak-anaknya, meskipun RA Kartini sendiri tidak mendapat kesempatan mendidik anaknya secara langsung karena ditakdirkan wafat setelah melahirkan. RA Kartini menyadari betul perang penting ibu dalam membentuk rumah tangga dan mendidik anak-anaknya yang akan berkontribusi bagi pembentukan lingkungan sekitarnya.

Dalam ungkapan lain di suratnya kepada Prof. Anton dan Nyonya pada 4 Oktober 1901, Kartini juga mengatakan “Kami di sini memohon diusahakan pengajaran dan pendidikan anak-anak wanita, bukan sekali-kali karena kami menginginkan anak-anak wanita itu menjadi saingan laki-laki dalam hidupnya. Tapi karena kami yakin akan pengaruhnya yang besar sekali bagi kaum wanita, agar wanita lebih cakap melakukan kewajibannya yang diserahkan alam (sunatullah) sendiri ke dalam tangannya: menjadi ibu, pendidik manusia yang pertama-tama.”

Ungkapan ini jelas menyatakan bahwa tujuan utama dari kesempatan pendidikaan bagi perempuan adalah agar dengan pendidikan yang dimilikinya dapat mendidik dan menjadi benteng utama ketahanan keluarga, bukan untuk menjadi pesaing laki-laki. Pendidikam yang dimilikinya akan sangat membantu mendidik anak-anaknya menjadi generasi yang tidak hanya tumbuh sehat, namun juga cerdas dan memiliki karakter yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan dan persaingan hidup serta meraih kesempatan yang ada. Sunatullah nya perempuan dalam keluarga adalah sebagai pendidik utama dan perannya menjadi sangat penting mengingat sebagian besar waktu anak adalah di keluarga, bukan di sekolah.

Maka dalam konteks mempersiapkan generasi emas Indonesia 2045, peran perempuan dalam keluarga menjadi hal yang tidak boleh diabaikan. Mempersiapkan generasi emas tidak hanya berfokus pada anak-anak yang akan menjadi generasi emas tersebut, namun juga pada perempuan yang mendidik anak-anak tersebut di dalam keluarga. Perlu dibangun kesadaran bersama bahwa membuat perempuan menjadi cerdas melalui pendidikan dan pengajaran adalah bagian penting dari membangun ketahanan keluarga dan mempersiapkan generasi unggul sebagaimana harapan RA Kartini. Kartini dalam suratnya kepada Ny. Abendanon tertanggal 21 Januari 1902 juga menyatakan “Perempuan itu jadi soko guru peradaban. Dari perempuanlah pertama-tama manusia itu menerima didikan. Di haribaan-nyalah anak itu belajar merasa dan berpikir, berkata-kata, dan makin lama makin tahulah saya bahwa didikan yang mula-mula itu besar pengaruhnya bagi kehidupan manusia di kemudian hari.

Tak pelak, keluarga menjadi bagian penting dalam mempersiapkan generasi unggul di masa datang, karena di dalam keluarga lah kesempatan pembentukan karakter anak dan remaja lebih banyak dilakukan, Di dalam keluarga juga pendampingan untuk membentuk kecerdasan anak juga sangat mungkin dilakukan untuk melengkapi pendidikan yang dilakukan di sekolah.

Maka perempuan/ibu sebagai soko guru peradaban dalam keluarga sekaligus bentang utama ketahanan keluarga perlu memiliki pendidikan dan pengetahuan yang mendukung untuk menjalankan peran tersebut. Agar harapan RA Kartini terhadap perempuan Indonesia bisa terwujud untuk bisa melahirkan dan membentuk generasi unggul. Mari terus mengambil inspirasi dari pemikiran RA Kartini yang sangat relevan dalam upaya menyiapkan generasi emas Indonesia 2045

Tags: