Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Muhammad Kholid, berkunjung ke kantor DPW PKS Jawa Timur, Ahad (5/10). Dalam kunjungannya, ia memberi pesan khusus untuk seluruh pengurus PKS se-Jawa Timur.
Kholid bertemu dengan jajaran Badan Pengurus Harian (BPH) serta para ketua dan sekretaris bidang DPW PKS Jawa Timur dalam Rapat Pleno.
Dalam pertemuan itu Kholid menyampaikan apresiasinya atas kinerja struktur PKS di Jawa Timur, sekaligus berbagi kabar menggembirakan bahwa PKS dinilai sebagai partai politik dengan tata kelola dan manajemen terbaik di Indonesia.
Ia menyampaikan bahwa penilaian ini bukan datang dari internal partai, melainkan dari hasil riset Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui studi berjudul Indeks Pelembagaan Partai Politik (IPPP).
Peneliti BRIN, Mouliza Kristhopher Donna Sweinstani, dalam peluncuran hasil riset tersebut menjelaskan bahwa PKS mengungguli sembilan partai politik lain yang memiliki kursi di DPR RI periode 2019–2024. PKS dinilai sebagai partai yang paling terlembaga secara sistematis dan memiliki praktik tata kelola internal yang baik, transparan, serta konsisten terhadap aturan partai.
“Temuan ini menunjukkan bahwa PKS bukan hanya fokus pada kontestasi politik, tetapi juga membangun sistem internal yang kuat, kaderisasi yang rapi, dan kepemimpinan yang kolektif,” ujar Donna dalam keterangannya.
Indeks Pelembagaan Partai Politik merupakan alat ukur akademik yang digunakan untuk menilai sejauh mana partai politik di Indonesia terlembaga secara kuat dan berkesinambungan.
Penelitian ini menilai sembilan partai politik di parlemen periode 2019–2024 melalui tiga dimensi utama.
Pertama, derajat kesisteman, yang menilai konsistensi aturan partai, mekanisme penyelesaian konflik internal, pergantian pimpinan, dan pembuatan kebijakan.
Kedua, Infuse Nilai, yang mencakup proses internalisasi nilai, pelaksanaan budaya organisasi, dan penguatan nilai yang menjadi identitas partai.
Ketiga, kemandirian, yang dilihat dari kemampuan partai mengelola organisasi dan melakukan rekrutmen pejabat publik secara mandiri.
Kholid menjelaskan, dalam penelitian itu, PKS memperoleh skor tertinggi pada dimensi kesisteman dan kemandirian, menandakan bahwa struktur PKS berjalan solid, disiplin terhadap aturan, dan minim intervensi eksternal.
Menariknya, dalam proses riset tersebut, Sekjen PKS Muhammad Kholid menjadi salah satu narasumber wawancara mendalam.
Tim peneliti dari Berlin bersama peneliti BRIN melakukan riset terhadap tata kelola internal partai, termasuk proses pengambilan keputusan, sistem kaderisasi, hingga independensi partai dalam menentukan arah kebijakan.
“Saya diwawancarai lebih dari empat jam oleh tim peneliti yang menelusuri bagaimana keputusan partai diambil, sejauh mana independensinya, dan bagaimana PKS membangun kaderisasi,” jelas Kholid di hadapan jajaran pengurus DPW PKS Jatim.
“Hasil riset itu menunjukkan bahwa PKS dinilai paling baik dalam manajemen dan tata kelola partai di Indonesia. Tapi tentu ini bukan akhir—justru menjadi motivasi agar kita terus berbenah dan memperkuat struktur hingga ke bawah,” tegasnya.
Kholid juga menegaskan kembali tiga modal utama yang ditekankan oleh Ketua Majelis Syuro PKS, yaitu kader militan, struktur yang solid san kerja kolektif yang baik.
“Kalau tiga hal ini kita jaga, maka kepercayaan publik akan tumbuh dengan sendirinya. Karena publik tidak hanya menilai dari janji, tapi dari cara kita mengelola amanah dan organisasi,” pungkasnya.
Turut mendampingi Kholid, Ketua, Sekretaris dan Bendahara DPW PKS Jatim, Bagus Prasetia Lelana, Muhamad Syadid, dan Nonot Suhartono. Selain itu juga hadir Ketua Bidang Kaderisasi, Ahmad Junaidi serta Sekretaris MPW PKS Jatim, Ahmad Zakaria.{}
Tags: